Senin, 22 Desember 2014

INDAH RIZKIANA 14.120.0013


MIGRASI (Migrasi TV Analog Ke TV Digital)


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF7hmTB1_uMaGtTh7gHvtC_crT3eSSnCSUw26Emr0Q6EruGQq-y-PzeoMGN4Lff6KXArqr4m3AUDlxp0vTzAbypJOoWTATZVibAc-qvCwbrLbsqn1_prUFV7S6oGCcvXqL_7QDX260T3d4/s1600/logo.jpeg



Oleh:

Indah rizkiana (14.120.0013)






PROGRAM STUDI  KOMPUTERISASI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK WIDYA PRATAMA
2014












Migrasi TV Analog Ke TV Digital
Description: TV DIGITAL
Mungkin akhir-akhir ini kita mendengar isu atau desas desus soal program pemerintah, yaitu tentang Migrasi Tv Analog Ke TV Digital dimana masyarakat indonesia akan mendapatkan pelayanan dari sistem yang lama (Tv Analog) ke sistem yang baru yaitu TV Digital.
Mungkin ada yang bertanya apa sih beda Tv analog sama digital?
Salah satu perbedaan antara siaran TV analog dan digital adalah pada pemanfaatan spektrum frekuensi radio sebagai sumber daya alam yang sangat terbatas. Pada sistem penyiaran TV analog, satu kanal frekuensi digunakan untuk menyalurkan satu program siaran TV. Sementara pada sistem penyiaran digital DVB-T2, satu kanal frekuensi mampu membawa hingga 12 program siaran standard definition (SDTV). Artinya, terjadi inefisiensi penggunaan spektrum frekuensi radio pada sistem analog. Sebaliknya, terdapat optimalisasi pemanfaatan kanal frekuensi pada sistem digital.
Perbedaannya sangat mencolok sekali dimana TV digital mempunya kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan TV analog yang selama ini kita pakai mulai dari kualitas gambar yang tajam, suara yang jernih Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif stabil dan tidak menurun. Juga siaran TV Digital hanya mengenal kondisi diterima (1) atau tidak diterima (0) sinyal.Selama sinyal bisa diterima receiver, gambar dan suara konten siaran dapat dinikmati. Sedangkan pada siaran TV analog, kualitas sinyal cenderung menurun ketika lokasi penerimaan semakin jauh dari titik transmisi sehingga menimbulkan noise atau ‘bersemut’. Selain itu juga rentannya sinyal siaran analog terhadap gangguan cuaca.
dan salah satu keuntungannya adalah TV digital ini kita tidak perlu membayar tagihan bulanan.
Migrasi TV Analaog Ke TV Digital, Apakah membutuhkan Pesawat Televisi Baru?
TIDAK, dikarenakan semua jenis TV yang sekarang kita pakai bisa digunakan untuk TV Digital. Kita hanya membutuhkan sebuah alat konverter atau yang biasa disebut dengan SET TOP BOX.
SET TOP BOX ini diperkirakan seharga 200rb-350rb (harga masih perkiraan), dan kabar baiknya bagi masyarakat yang kurang mampu/beruntung akan mendapatkan SET TOP BOX secara gratis atau Cuma-cuma dari pemerintah.
Description: jaringan tv digital
Pro & Kontra
Mungkin saat kebijakan ini mulai diterapkan akan muncul Pro & Kontra (biasakan negara kita negara demokrasi hehehehehe…..), tapi kita tidak bisa pungkiri bahkan dijaman yang modern ini kita tidak harus melawan technologi namun sebaliknya kita harus sejalan dan bersahabat dengan technologi dimana kita ketahui yang namanya technologi makin hari makin maju dan terus update, selain itu secara tidak langsung technologi telah mempermudah segala urusan manusia, kita ambil contoh Telp Celullar dimana dulu Cuma berfungsi sebagai alat komunikasi, namun pada berjalannya waktu dan perkembangannya telp Celullar atau HP bukan Cuma sebagai alat komunikasi saja, melainkan bisa buat camera, memutar media dll.






Perkembangan TV Digital Di Negara Kita Seperti Apa?
Tv Digital ini sudah dijalankan dibeberapa negara-negara lain seperti : Cina (2008), Amerika Serikat (12 Juni 2009), Jepang (24 Juli 2011), Kanada (31 Agustus 2011), Inggris dan Irlandia (24 Oktober 2012), Australia (2013), dan rencanya pada tahun ini Filipina, Thailan dan Vietnam akan segera menerapkan sistem TV Digital.
Sedangkan negara kita Indonesia, Sejak akhir 2012, infrastruktur TV Digital sudah mulai dibangun dan dioperasikan oleh penyelenggara multipleksing swasta di Jawa dan Kepulauan Riau. Konten siaran dalam format digital pun sudah dapat dinikmati masyarakat di wilayah ini. Daerah lain akan menyusul secara bertahap, seperti Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Pada masa transisi, sinyal analog dan digital dipancarkan secara bersamaan yang dikenal dengan masa simulcast. Selain untuk tetap menjamin hak masyarakat mendapatkan informasi melalui media TV, tujuan masa transisi adalah agar masyarakat mulai melakukan peralihan ke siaran digital. Pada periode ini masyarakat juga bisa melihat perbedaan kualitas siaran analog dan digital.
Pemerintah juga sudah melakukan beberapa percobaan Tv Digital ini di Jakarta, bandung, Surabya, Medan dan beberapa Kota Besar di Indonesia. Dan kabar baiknya lagi software pada SET TOP BOX adalah karya anak negeri sendiri sehingga nanti harga akan lebih murah serta terjangkau semua golongan masyarakat selain itu akan dengan mudah kita jumpai dimana saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar