NAMA :FIKRIE
YOGI PRASMANTO
KELAS :1P21
NIM :14.120.0007
TEMA :MIGRASI
JUDUL :MIGRASI TEKNOLOGI GSM MENUJU LTE
Berkembangnya tingkat kebutuhan manusia mendorong perkembangan teknologi telekomunikasi. Gambar berikut ini adalah timeline dari perkembangan teknologi LTE yang berasal dari GSM di bawah project group 3GPP..
GSM adalah generasi pertama dari teknologi telepon digital, sehingga bandwidth radio air interface dapat digunakan lebih efisien (peningkatan kapasitas) serta layanan seperti SMS (Short Message Service) dapat disupport oleh jaringan ini. Tabel di bawah ini berisi tentang overview teknologi GSM.
Peningkatan kapasitas karena isyarat digital yang digunakan diilustrasikan seperti pada gambar di bawah. Adanya penggabungan teknologi TDMA ini membuat sebuah kanal frekuensi yang dulunya hanya untuk satu pengguna, kemudian dibagi-bagi menjadi beberapa time slot yang masing-masing time slot digunakan untuk melayani satu user. Sehingga masing-masing kanal dapat digunakan oleh lebih dari satu user.
GSM menggunakan modulasi Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) yang memiliki modulation rate sebesar 270,833 kbps. Dengan rate tersebut, maksimum 156,25 bit dapat ditransmisikan dalam sebuah time slot yang berdurasi 576,9 ms. Banyaknya bit yang terdapat dalam sebuah time slot digambarkan pada gambar 3.3 di bawah ini.
GPRS adalah suatu teknologi pengiriman dan penerimaan data berbasis packet switching untuk komunikasi nirkabel dengan memanfaatkan jaringan GSM yang telah ada. Jika suatu jaringan GSM akan diupgrade menjadi suatu jaringan GPRS, maka ada beberapa bagian yang perlu ditambahkan dan beberapa komponen yang sudah perlu untuk diupgrade, seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Berbeda dengan GSM, yang merupaka circuit swich, layanan data pada GPRS dapat menempati lebih dari satu time slot dan belum tentu sama posisi time slot pada uplink dengan downlink. Namun untuk layanan voice, alokasi time slotnya kurang lebih sama dengan GSM. Pada intinya, yang membuat GPRS mempunya bandwidth lebih adalah adanya alokasi penggunaan time slot seperti ditunjukkan pada gambar ini
EDGE dikembangkan dari jaringan GPRS yang telah ada dengan menambahkan upgrade pada jaringan aksesnya. Pada BTS perlu ditambahkan komponen EDGE Transceiver Unit (TRU) untuk penyesuaian dengan protokol EDGE. Sementara itu bagian core network dari EDGE memiliki arsitektur dan protokol yang sama dengan GPRS. Ilustrasinya diberikan pada gambar berikut ini.
Selain pada Radio Access Network (RAN),
perbedaan utama dari EDGE dibandingkan dengan GPRS adalah pada modulasi
dan coding schemenya. Gambar di bawah menjelaskan perbedaan tersebut.
Pada GPRS digunakan modulasi GMSK dan coding scheme CS1 sampai dengan
CS4. Sedangkan pada EDGE, tetap digunakan modulasi GMSK untuk coding
scheme MCS1 sampai dengan MCS4. Sisanya, MCS5 sampai dengan MCS9,
digunakan modulasi 8 PSK di mana setiap simbol mewakili 3 bit, itu
artinya pesat data dari modulasi jenis ini tiga kali lebih tinggi dari
pada ketika digunakan GMSK yang 1 simbol mewakili 1 bit.
4. UMTS (Universal Mobile Telecommunication System)UMTS bukan merupakan pengembangan GSM, namun sebuah evolusi dari GSM, karena UMTS memiliki Radio Access Network yang baru disebut UTRAN (UMTS Terrestrial Radio Access Network). Selain itu pada UMTS juga terdapat IMS (IP Multimedia Subsystem). Overview tentang UMTS terdapat pada tabel di bawah ini.
UMTS menggunakan akses berbasis CDMA yang
dikenal dengan nama WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access). Pada
teknik ini digunakan frekuensi yang sama untuk banyak user dalam
bandwidth yang lebar. Masing-masing user memiliki code yang saling
orthogonal dengan code yang dimiliki oleh user lain sehingga tidak
terjadi interferensi antar user.
5. HSPA (High Speed Packet Access)HSPA merupakan pengembangan dari teknologi UMTS dengan menambahkan beberapa channel baru. Tabel dan gambar di bawah akan menjelaskannya.
HSPA mempunyai dua generasi, yaitu HSDPA
(High Speed Downlink Packet Access) dan kemudian disusul oleh HSUPA
(High Speed Uplink Packet Access). HSDPA berfokus pada pengembangan
kecepatan akses pada sisi downlink, kemudian disusul HSUPA untuk
mengembangkan sisi uplinknya. Tabel berikut adalah gambaran dari HSDPA
dan HSUPA.
HSPA + adalah perubahan dari HSPA dengan membuat jaringannya menjadi All-IP Architecture, dan meningkatkan data rate transmisinya. Tabel adalah overview dari teknologi HSPA+.
7. LTE (Long Term Evolution)
LTE memiliki Radio Access Network sendiri yang bernama E-UTRAN. Jaringan corenya disebut Evolved Packet Core (EPC). Jadi LTE bukan pengembangan dari UMTS, namun evolusi dari UMTS.
Gambar di atas memperlihatkan bahwa
arsitektur LTE lebih sederhana dibandingkan dengan arsitektur yang sudah
ada sebelumnya. Evolved Node B (eNB) mengerjakan juga beberapa fungsi
dari BSC, dan sisanya dicover oleh MME. Karena itulah arsitekturnya
cenderung lebih sederhana.
Kelebihan LTE terhadap HSPA+- Penggunaan spektrum yang fleksibel oleh LTE baik dari segi bandwidth maupun duplex
- Efisiensi spektrum
- Arsitektur lebih sederhana
- Pesat data lebih tinggi
- Latency sangat rendah yaitu 10 ms, sementara pada HSPA+ selama 50 ms
- TTI lebih pendek ( 0,5 ms dibandingkan 2ms pada HSPA+)
- Telah siap sebelum adanya LTE
- Investasi untuk infrastrukturnya lebih murah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar