Senin, 22 Desember 2014

MAKALAH TENTANG ASPEK-ASPEK PERENCANAAN RUANG KOMPUTER (SATRIO SETIAJI 14.120.0018

ASPEK-ASPEK PERENCANAAN RUANG KOMPUTER
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi
Dosen Pengampu Hari Agung B, M.Kom
logo-header

Penyusun :
Satrio Setiaji                14.120.0018

Prodi Komputerisasi Akuntansi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan komputer
Widya Pratama Pekalongan

2014 



ASPEK-ASPEK PENGATURAN RUANG KOMPUTER
Ruang Komputer adalah Segala jenis ruang yang berisi instalasi komputer baik tunggal maupun jaringan. Pengertian Instalasi komputer juga mencakup ruang server, ruang kontrol jaringan komputer (LAN) dan ruang pengolahan/penyimpanan data digital.

• Keamanan alat
– Peralatan yang ada umumnya sangat bernilai bagi kelangsungan sistem dan
tidak murah
– Kebutuhan lingkungan yang khusus atau memenuhi syarat tertentu, karena
peralatan komputer dengan kemampuan tinggi umumnya sensitif terhadap
suhu, kelembapan dan tegangan listrik.
• Kenyamanan
– Mempermudah pengecekan sistem secara berkala
– Efisiensi dan efektifitas perawatan sistem.
• Besar dan rumit
– Umumnya sebuah pusat komputer/pengolahan data/kontrol LAN akan sangat
besar dan rumit
– Jaringan komputer terpusat yang ada juga biasanya secara fakta sangat rumit
• Keseimbangan perencanaan
– Perlu diperhatikan keseimbangan elemen-elemen yang akan mempengaruhi
desain ruang komputer termasuk peralatannya. Elemen-elemen tersebut
diantaranya: lokasi ruang komputer, tata ruang, keamanan fisik, sistem UPS,
Generator listrik cadangan, distribusi daya listrik, sistem pendinginan dan
kelembapan udara, raised flooring, deteksi dan pemadam kebakaran, kontrol
akses dan keamanan, dan sistem monitoring untuk seluruh elemen tersebut.

ASPEK-ASPEK PERENCANAAN RUANG KOMPUTER

A. JENIS/TIPE/KEBUTUHAN
  •  R. Server
  •  R. Kontrol LAN
  •  R. Pengolahan data
  •  R. Terminal akses (lab. Komputer, warnet, pelatihan, dll)
  •  R. Perpustakaan teknis dan media
  •  R. Penyimpanan alat
  •  R. Staff

B. DESAIN
  • Harus diantisipasi adanya kebutuhan untuk peningkatan daya listrik dan berluasan ruangan di kemudian hari. 
  • Harus tersedia pendinginan yang cukup dan sebanding terhadap beban yang ada. 
  • Harus dirancang kontrol akses dan sistem keamanan ke ruang komputer yang sesuai dengan jenis ruangannya. 
  • Setiap perubahan desain, software dan hardware harus terdokumentasi, dalam rangka kemudahan pelacakan terhadap perencanaan (roadmap) jika terjadi kesalahan atau gangguan system.
  • Pemahaman terhadap kebutuhan system perusahaan / instansi adalah langkah awal desain ruang komputer yang efisien dan aman.
  • Perhatian khusus harus diberikan pada aspek teknis dan lingkungan penunjang, yaitu: system pendinginan udara, kontrol kelembapan, distribusi dan aliran udara, distribusi dan proteksi daya listrik, keamanan dan deteksi kebakaran, tata ruang dan penempatan peralatan, akses perawatan, jalur pengkabelan, keamanan fisik, tanda-tanda petunjuk, dll. 

C. TATA RUANGAN
  • Layout/tata ruang (kesesuaian dg fungsi, penempatan peralatan, kenyamanan penggunaan, kemudahan perawatan, keindahan)
  • Aspek pengkabelan baik untuk power maupun LAN (jalur-jalur pengkabelan, outlet, saklar, dll)
  • Kontrol keamanan (mudah diamati, pengamanan instalasi listrik dan LAN, lokasi tertutup di dalam ruang komputer seminimal mungkin)
  • Aksesibilitas (alur pergerakan orang mudah dan tidak membahayakan, kemudahan akses secara umum, pembatasan akses pada ruang tertentu, dll)

D. ASPEK TEKNIS
  • Power (Kelistrikan)
  • Penangkal petir
  • Pencahayaan
  • HVAC (Heat/Ventillation/Air Conditioning)
  • Fire Protection (deteksi dan pemadam kebakaran)
  • Flooring 
  • Monitoring ruang computer 

1. Power (Kelistrikan)
• Daya Listrik yang cukup (watt alat harus dihitung dengan benar)
• Tegangan listrik yang stabil, sebaiknya digunakan power supply unit seperti stabilizer/AVR(auto voltage regulator)
• Pentanahan/grounding (standar PLN 0,5 Ω, peralatan jaringan komputer ada yang mensyaratkan sampai 0,05 Ω)
• Ketersediaan daya listrik yang tak terputus (UPS = Uninteruptable Power Supply)
• Generator pembangkit listrik cadangan (genset).


2. Konsumsi Daya Listrik (Dalam Watt)
• Personal computer:
– CPU - awake / asleep = 120 / 30 or less
– Monitor - awake / asleep = 150 / 30 or less
– Laptop = 20−50
– Printer = 80−100
• Komputer server = 300–500
• Radio tape (stereo set) = 70–400
• Televisi (warna):
– 19" = 65–110
– 27" = 113
– 36" = 133
– 53"-61" Projection = 170
– Flat screen = 120
Rumus Untuk Menghitung Konsumsi Daya Listrik
- (Watt alat × jam digunakan perhari ÷ 1000) = Konsumsi Kilowatt-hour (kWh) harian
- 1 kilowatt (kW) = 1,000 Watt
- Contoh perhitungan untuk PC beserta Monitornya: (120 + 150 Watt × 4 jam/day) ÷ 1000 = 1,08 kWh/hari
- Kalikan konsumsi kWh per hari di atas dengan jumlah hari pemakaian dalam sebulan dan harga listrik per kWh akan diperoleh biaya yang harus dibayarkan perbulannya.

3. HVAC (Heat/Ventillation/Air Conditioning)
• Semua alat elektronik/elektrik di dalam ruang computer menghasilkan panas, sehingga lingkungannya perlu didinginkan agar panas dari mesin dapat mengalir.
• Sistem ventilasi yang baik akan dapat mengalirkan udara segar tetapi tetap memproteksi masuknya debu
• Toleransi kelembapan udara untuk komputer lebih kecil daripada manusia yaitu sekitar 45%-55% kelembapan nisbi. Jika kelembapan udaranya:
– Terlalu rendah, akan menimbulkan resiko listrik statis (kipas pada komputer dapat menjadi sumbernya)
– Terlalu tinggi, akan menimbulkan kondensasi, korosi dan korsleting listrik.

4. Penangkal Petir Dan Pencahayaan
• Penangkal petir yang baik persyaratannya serupa dengan grounding, tetapi tentu saja instalasinya terpisah. Selain itu pada perangkat elektronik penting seperti router, server dan peralatan wifi perlu dipasangi lightning protector untuk menahan kelebihan tegangan yang muncul jika saluran listriknya yang tersambar petir.
• Pencahayaan ruang komputer membutuhkan intensitas cahaya sebesar 40-80 foot candel pada bidang 30 inchi dari lantai.

5. Fire Protection
Bahaya kebakaran di dalam ruang computer dan data centers umumnya disebabkan oleh masalah pada jalur-jalur kabel, raised floor, dan area-area tertutup lainnya. Kejahatan pembakaran dengan sengaja, sabotase perusahaan, atau sebab-sebab alami seperti petir dan hubungan pendek listrik juga meningkatkan resiko kebakaran.

6. Flooring (Lantai)
• Umumnya untuk ruang server digunakan raised floor, suatu sistem lantai berbahan non-electrostatic (listrik statis) dengan rongga di bagian bawah
• Rongga tersebut digunakan untuk:
– Sistem distribusi udara dingin dari AC
– Jalur-jalur dan kontak kabel listrik dan LAN
– Jalur-jalur dan kontak tembaga untuk saluran ground
– Jalur-jalur perpipaan lainnya
• Untuk ruang komputer jenis lain tidak perlu menggunakan raised floor, tetapi cukup lantai kayu atau keramik (karpet tidak dianjurkan karena mengandung elektrostatik yang tinggi)

7. Monitoring
• Sistem monitoring keamanan fisik, missal deteksi kebakaran, cctv/kamera pengawas, kartu akses, dll.
• Sistem monitoring server. Misal digunakan alat yang bernama KVM. Alat ini dapat mengontrol beberapa komputer/server dengan hanya satu buah keyboard, mouse dan monitor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar