SISTEM
INFORMASI PEMBELIAN
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi
Dosen
Pengampu Hari Agung B, M.Kom
Penyusun :
Satrio Setiaji 14.120.0018
Prodi
Komputerisasi Akuntansi
Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika Dan komputer
Widya
Pratama Pekalongan
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang
mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya
akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat.
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah
sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa definisi
sistem informasi pembelian?
2. Apa fungsi dari pembelian?
3.
Apa saja
klasifikasi transaksi pembelian?
4.
Apa saja
procedur dalam pembelian?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
DEFINISI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN
Pembelian
merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang didapat dari pemasok
atau supplier.
2. FUNGSI
PEMBELIAN
Adapun fungsi yang terkait pembelian menurut Mulyadi
(2001:299), adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Gudang
Fungsi gudang dalam sistem informasi pembelian
bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi
persediaan yang ada digudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima
oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi Pembelian
Bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan
mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
3. Fungsi Penerimaan
Bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap
jenis, mutu dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan
dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi
akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan utang
dan fungsi pencatatan persediaan.
3. KLASIFIKASI
TRANSAKSI PEMBELIAN
Adapun
klasifikasi dari transaksi pembelian yang mendukung sistem informasi
pembelian adalah sebagai berikut :
- Pembelian secara kontan, yaitu pembelian yang
dilaksanakan secara cash and carry, kebiasaan yang umum dimasa
sekarang yaitu jangka waktu satu bulan pun dianggap kontan.
- Pembelian secara kredit, yaitu pembelian yang
mendapat fasilitas pembayaran lebih dari satu bulan.
- Pembelian secara tender, yaitu
pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai cukup besar.
- Pembelian dengan cara impor, yaitu pembelian yang
menggunakan prosedur impor dengan memanfaatkan letter of
credit (L/C).
- Pembelian secara komisi, yaitu pembelian barang
yang bersifat titipan, atas barang-barang yang terjualah yang kemudian
dibayar.
- Pembelian dipasar berjangka/ future
trading, yaitu pembelian atas barang-barang yang memiliki standar
kualitas yagn ditawarkan dipasar berjangka, selain kuallitas telah
terjamin juga dapat menutup kemungkinan kerugian karena adanya kenaikan
harga.
- Pembelian secara cicilan pada sewa guna
usaha (Leasing), yaitu suatu cara pembelian dimana harga atas
barang dibayar secara mencicil setelah diperhitungkan bunga bank.
Bentuk lain adalah beli sewa yaitu
pembayaran berupa sewa atas barang tersebut dianggap angsuran
barang.
- Pembelian secara kontrak, yaitu suatu pembelian
dengan menggunakan prosedur kontrak yang memuat hak-hak dan kewajiban
masing-masing pihak. Biasanya pembelian secara kontrak dilaksanakan
apabila terjadi penjualan secara kontrak pula.
- Pembelian melalui perantara (komisioner,
makelar), yaitu suatu jenis pembelian yang menggunakan jasa komisioner
atau makelar sebagai perantara dalam pembelian dan untuk jasa yang mereka
berikan,mereka menerima komisi atau provisi.
- Pembelian secara remburs, lebih
bersifat cara pembayaran, yaitu pembayaran dilakukan kepada pembawa atau
yang mengangkut barang.
4.
PROSEDUR PEMBELIAN
Prosedur transaksi pembelian secara garis besar menurut mulyadi (2001: 302)
adalah sebagai berukut :
- Fungsi Gudang mengajuakn permintaan pembelian ke
fungsi pembelian
- Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari
berbagai pemasok.
- Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari
berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
- Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada
pemasok.
- Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang
diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
- Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang
diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
- Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang
kepada fungsi akuntansi.
- Fungsi Akuntansi menerima faktur tagihan dari
pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi
mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembelian
merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk
yang didapat dari pemasok atau supplier.
sistem
informasi pembelian bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan
mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar